Jumat, 15 Maret 2013

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL



A. KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA

Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia . keragaman budaya Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri keberadaanya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada di daerah tersebut.
Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal terbesar di pulau – pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan=pertemuan dengan budayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu. Bias di katakana bahwa Indonesia  adalah salah satu Negara dengan tingkat keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragamanbudaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.

Dengan keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai keungulan di bandingkan dengan Negara lainya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara social budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang di rangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan di jalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda,namun juga meiliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal portugis di banten pada abad pertengahan missal nya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang Gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singungan-singungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya local di tengah-tengah singgunagn antar peradaban itu.

B. Bukti sejarah

Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan ,saling mengisi, dan ataupun berjalan secara parallel. Misalnya kebudayaan kraton atau kerjaan yang berdiri sejalan secara parallel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat terentu. Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban dapat berjalan parallel dengan kebudayaan rural atau pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang jauh hidup terpencil. Hubungan-hubungan antar kebudayaan tersebut dapat berjalan terjalin dalam bingkai “Bhineka Tunggal Ika” , dimana bisa kita maknai bahwa konteks keanekaragamanya bukan hanya mengacu kepada keanekaragaman kemlompok sukubangsa semata namun kepada konteks kebudayaan.


Didasari pula bahwa dengan jumlah kelompok sukubangsa kurang lebih 700’an suku bangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai tipe kelompok masyarakat yang beragam, serta keragaman agamanya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang sesunguh nya rapuh. Rapuh dalam artian dengan keragaman perbedaan yang di milikinya maka potensi konflik yang di punyai juga akan semakin tajam. Perbedaan=perbedaan yang ada dalam masyarakat akan terjadi pendorong untuk mempekuat isu konflik yang muncul di tengah-tengah masyarakat dan keragaman kebudayaan.

C. MASALAH AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA
     Selain membawa manfaat, keberagaman budayapun memiliki dampak negatif.  Masalah – masalah yang muncul akibat keberagaman budaya antara lain :
  1. Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antargolongan, atau antarkelas sosial, sehingga menyebabkan timbulnya perilaku anarkisme, terorisme, sekulerisme, primordialisme, separatism dan sebagainya.
  2. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang terlalu cepat, sehingga terjadi perubahan nilai dan norma sosial, perubahan pranata dan lembaga sosial, perubahan pandangan hidup, perubahan sistem dan struktur pemerintahan dan sebagainya.
     Menghadapi dampak negatif keberagaman budaya tentu perlu dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat mengikis kesalah pahaman dan membangun saling pengertian. Ada dua hal penting yang perlu dikembangkan dalam konteks ini , yaitu :
1.Multikulturalisme
     Multikulturalisme merupakan solusi tepat mengatasi masalah yang muncul akibat keberagaman budaya. Didalam multikulturalisme, masyarakat diminta untuk melihat dan menyikapi perbedaan budaya secara wajar. Selain menjunjung tinggi pebedaan, multikulturalisme juga mengajak masyarakat untuk melihat keberagaman budaya dalam kesederajatan. Maksudnya, dalam pandangan multikulturalisme , tidak ada budaya yang lebih tinggi dari pada budaya lain.
2.Toleransi dan Empati
     Untuk mendukung gagasan multikulturalisme, sikap yang perlu dikembangkan adalah sikap toleransi dan empati. Toleransi berarti rela menerima dan menghargai perbedaan dengan orang atau kelompok lain. Contoh, orang yang beragama islam menghargai temannya yang beragama Kristen.
     Sedangkan empati adalah sikap yang secara iklas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Misalnya pejabat mau merasakan penderitaan rayat yang miskin. Sikap toleransi dan empati ini sangat penting ditumbuhkankembangkan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia.

D. INTEGRASI NASIONAL
      Menurut kamus besar bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi bisa terjadi secara horizontal dengan pihak yang sederajat ataupun secara vertical. Ada juga integrasi budaya yang berarti penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling berbeda sehinga mencapai suatu kesatuan fungsi di kehidupan masyarakat. Integrasi kebudayaan juga bisa diartikan sebagai proses penyesuaian unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga mencapai keserasian fungsinya dalam kehidupan masyarakat.
     Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan , bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita – cita nasional, tarian nasional .  Hal – hal yang menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat, suku, warna kulit, agama, budaya wilayah dan sebagainya.
      Berikut adalah pendapat para ahli mengenai integrasi nasional .
1. Higgins memahami integrasi nasional dengan melihat proses penyatuan kelompak budaya dan sosial pada kesatuan wilayah dan identitas nasianal. Semuanya diarahkan pada pembentukan kekuasan nasional atas unit unit politik yang lebih kecil.
2.Dr.Nazarudin sjamsudin merumuskan integrasi nasional sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupan yaitu aspek sosial ekonomi dan budaya.
3.J.Soedjati djiwandono merumuskan masalah integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan asional dalam arti luas dapat di damaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu .Bila tidak persatuan nasional akan tergangu

Faktor faktor yang mempengarui integrasi nasional:
1.Homogenitas kelompok.
Pada kelompok yang kecil biasanya tingkat kemajemukanya juga relatif kecil .Sehingga akan mempercepat proses integrasi nasional.
2.Mobilitas geografis
     Faktor geografis mempengaruhi efektifitas dan efisiensi komunikasi. Komunikasi yang berlangsung di dalam masyarakat akan mempercepat integrasi nasional.
     
Setelah memahami pengertian integrasi nasional maka yang merupakan faktor pendukung integrasi nasional , selain dua faktor diatas adalah faktor sejarah, ikrar sumpah pemuda,nasionalisme dan bahasa.
a.   Faktor sejarah
     Sebelum Indonesia merdeka, yaitu pada zaman kerajaan di nusantara pernah mengalami masa masa kejayaan yakni kerajaan sriwijaya yang merupakan kerajaan nasional 1 dan kerajaan majapahit yang merupakan kerajaan nasional II. Bila dilihat dari luas wilayahnya dan persatuannya  sebagai bangsa Indonesia kita memiliki sejarah yang cukup panjang pada zaman kerajaan sriwijaya maupun majapahit. Dua kerajaan ini dianggap sebagai simbol pemersatuan kepulauan yang ada di Nusantara.
b.Sumpah pemuda 1928
     Sumpah pemuda yang terjadi pada tgl 28 oktober 1928 merupakan sejarah bagi berdirinya persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa.

c.Nasionalisme
     Paham nasionalisme telah menjadi bagian penting dalam proses integrasi kebangsaan di Indonesia.
     Nasionalisme dapat berarti suatu ideologi tentang kesejarahan bersama dan rasa senasib sepenanggungan dan suatu gerakan nasional demi menuju tujuan bersama.
d.Persamaan bahasa
     Melalui ikrar sumpah pemuda putra putri Indonesia telah sepakat menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa menjadi alat komunikasi dan menjadi identitas bangsa .
     Selain faktor pendorong integritas nasional ada beberapa faktor penghambat sebagai integrasi nasional antara lain sebi bagai berikut :
  1. Fanatisme golongan
  2. Ketidakadilan sosial
  3. Persepsi yang salah mengenai otonomi daerah
  4. Interfensi pihak asing 
  5. Hilangnya rasa bangga sebagai sebuah bangsa.

E. SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI TERHADAP KEBERAGAMAN BUDAYA
     Sikap toleransi berarti sikap rela menerima dan menghargai perbedaan dengan orang lain atau kelompok lain.
Contoh, orang yang beragama islam menghargai temannya yang beragama Kristen.
     Sedangkan empati adalah sikap yang secara iklas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Misalnya pejabat mau merasakan penderitaan rayat yang miskin. Sikap toleransi dan empati ini sangat penting ditumbuhkankembangkan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia.
     Sikap toleransi dan empati ini sangat penting dikembangkan dalam kehidupan mesyarakat multikultural. Kaidah kehidupan membawa strategi komunikasi empati yakni secara imajinatif kita mengalami dunia dari perspektif orang lain . kemampuan empati dapat dikembangkan dengan cara :
  1. Mengasumsikan perbedaan
  2. Mengenali diri
  3. Melakukan imajinasi terbimbing
  4. Membiarkan pengalaman empati
  5. Meneguhkan kembali diri
Sikap positif dan kritis terhadap keberagaman budaya
     Derasnya pengaruh nilai-nilai budaya global, sejalan dengan proses modernisasi masyarakat tentu telah menimbulkan masalah – masalah sosial. Masalah sosial tersebut antara lain :
1.Semakin meningkatnya arus urbanisasi dari desa ke kota, sehingga timbul kerawanan sosial berupa pengangguran, pemukiman kumuh, kriminalitas, dan sebagainya.
2. Terjadinya perubahan struktur sosial. Dari masyarakat pertanian ke masyarakat industry yang cenderung bersifat kapitalis, sekuler, dan matrialistis
3. Semakin memudahkan masuknya unsur – unsur budaya luar yang negatif.
4. Semakin tajamnya kesenjangan sosial antara golongan orang kaya dengan orang miskin, sehingga timbul kecemburuan sosial, menajamnya rasial, memudarnya nilai budaya asli dan sebagainya.
     Sikap positif yang perlu dikembangkan dalam menghadapi keragaman budaya adalah sebagai berikut :
a.Sikap terbuka yaitu sikap terbuka terhadap perubahan yang terjadi.
b. Sikap antipasif yaitu harus selalu tanggap terhadap perubahan yang terjadi.
c. Sikap selektif yaitu memilih pengaruh yang baik dan  yang tidak baik untuk ditiru. Proses seleksi artinya memilih pengeruh peubahan yang paling membeikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
d. Sikap adaptif yaitu berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar